Catatan Semuth · Cerita

Will you marry me? (3)

Dulu waktu SMK, aku pernah berandai andai : “ingin da nanti itu nikah sama orang yang sudah aku kenal dari dulu, misal dari SMP. jadi setelah aku patah hati. dia datang, melamarku dan dia bilang, aku suka kamu dari dulu” Tidak dapat dipercaya, tapi ini nyata. ini terjadi. aku senyum. ternyata harapanku yang dulu diwujudkan oleh teman baikku.

Setelah gagal menjalani hubungan di penghujung tahun 2016, seminggu setelah aku mensyukuri ketegasan yang super duper nano nano, aku curhat sama dia, ya pasrah lah mau diketawain atau digodain karena kepolosanku, haha.. yang penting aku curhat, biar agak tenangan.. eh yang awalnya sedih jadi ngakak… dan terharu… dan beberapa hari kemudian, he says “maukah kamu memberikan aku kesempatan?”

aku terharu. tidak langsung menjawab karena aku memang masih trauma dengan kegagalanku sebelumnya. … kamu kemana aja sih muth? Baru nyadar kan siapa yang sebenarnya kamu butuhkan? —“iyaa,, maapin :(“

DIA, di mataku..

Bagiku, dia adalah laki-laki yang sangat bertanggung jawab, terutama untuk keluarganya. Setelah ayahnya meninggal, dia melanjutkan usaha ayahnya dan menjadi tulang punggung untuk keluarga yang sangat dia cintai. Pasti tidak mudah, apalagi harus mengorbankan keinginannya untuk berkuliah, tapi memang udah dasarnya seorang pejuang ya, dia engga mudah menyerah begitu saja, dan alhamdulillah dia tetap menjadi anak, adik, dan kakak yang baik untuk keluarganya. Itulah modal seorang laki-laki menurutku, tanggung jawab. Apalagi yang membuatku yakin? ini ni >> “secakep cakepnya cowok, ga akan jadi sama aku kalo dia perokok!” << haha aku aja lupa pernah ngomong gitu. dan alhamdulillah, dia bukan perokok. 😀 terlebih pengetahuannya tentang agama, modal utama menjadi seorang imam buatku nanti. ada alasan buat nolak kah? Hehe.. Dia juga hapal surat Ar-rahman, salah satu surat dalam al-qur’an.. kesukaannku. hehe..

b612_20161212_123420
Jalan jalan di Bandung

Semua kepastian ini aku dapatkan dengan waktu yang sangat singkat, akhir November kemarin dia main ke rumah, bertemu dengan orang tuaku, dan mengutarakan niat baiknya. aku benar benar terharu… Aku perhatikan cara dia meminta kepada ayahku, setiap kata benar-benar apik dan apa adanya. “pak, saya ingin ikut menyayangi neng sama seperti bapak dan ibu sayang sama neng” disana rasanya pengen nangis. Teman baikku sendiri, orang yang selama ini tidak pernah terlintas menjadi masa depanku, rasa sayang yang aku cukupkan sendiri sebagai teman akhirnya luluh sendiri. aku senaaang, sangat senang. Dicintai seperti ini membuatku merasa lebih kuat dan yakin untuk berjuang bersamanya. “Lucky i’m in love with my bestfriend!!”

Pertemuan kedua kami ketika kakak sepupuku menikah di pertengahan Desember, rasanya geli, ingin ketawa dan senang,ternyata dia yang aku kenalkan dengan keluarga besarku, dan alhamdulillah keluargaku menyukai laki-laki ini, apalagi Ma ibu, nenekku, haha… seneeng sama dia, ma ibu bilang “Neng, kaseep” sambil senyum.. artinya neng, dia Cakep… kiww haha… dia ngobrol dengan ma ibu kayak yang lagi pacaran, makan pisang barengan, ngobrolin hadist, ayat al-qur’an, dan banyaak hal yang kurang aku fahami. Pas pamitan mau ke nin ciparay, Ma ibu mendokan kami, do’anya itu do’a untuk orang orang nikah. kami pun senyum. hehe.. Aamiin.. Keyakinanku naik meroket saat itu. dan hari berikutnya, Ma ibu bilang dia sayang sama calonku… dengarnya ko adem banget. T.T

Hari berikutnya, kami hunting cincin buat lamaran, di toko, aku senyum senyum sendiri, salah tingkah.. “kamu mau beliin ini buat aku? kamu benaran mau sama aku? , Kamu kan temen akuuuu!” tanyaku salah tingkah… unbelieveable milih cincin ditemani dia. dia melihatku aneh, sedikit ketawa “ih, ai kamu kenapa?” katanya. haha

april_2017-01-04-19-25-40-813
LA MA RAN 😀

Pertemuan ke 3 di awal januari kemarin, Lamaraaaan! ah impianku ini!! ingin suatu saat nanti dilamar terus dipakein cincin oleh mamahnya calonku. Di hari itu, keluarga kami berkumpul dan membahas rencana masa depan kami. Ada kah kata yang tepat untuk mengungkapkan rasa terlalu bahagia ini? Aku lihat dia di depanku, terlihat gestur tubuh yang tenang penuh kesigapan. Dari matanya tersirat sebuah keyakinan untuk bertanggung jawab atas pilihannya, dan tentunya, tatapan penuh kasihnya yang membuatku diam dan merasa tenang. “kamu aman denganku” kurang lebih begitu kata matanya. hehe

yap, sesuai janjinya, hanya 3 kali dia akan menemuiku, dan kali ke 3 adalah saat acara lamaran. dan dia membuktikannya. tidak perlu banyak waktu untuk yakin kepadanya, semuanya dimudahkan Allah. Ini rejeki kita, terutama untuk semua kesabaran dan ketulusanmu, terimakasih.. Jadi kamu tidak akan berjuang sendirian lagi, ada aku yang siap mendoakan segala kebaikan untukmu. kamu tidak sendiri lagi, sekarang, aku siap berjuang denganmu dengan segenap hati. tetaplah saling menyayangi dan menjaga, karena kita pantas mendapatkan arti cinta yang sesungguhnya. Aamiin…

being in love with your best friend is harder than you think. But once you are in love with each other, everything would be worth it. (NN)

2 thoughts on “Will you marry me? (3)

Leave a comment