Cerita Imut

Naura Tsani Abdillah

Di suatu pagi yang sangat cerah dan sejuk, para santriwati sedang sibuk memakai sepatu mereka, mereka terlihat sangat bersemangat, termasuk Sani yang terlihat percaya diri dengan kacamatanya. Setelah semuanya selesai, mereka menuruni tangga dan duduk manis di sekitar teras mudzir ma’had yang dingin itu.

Hari itu adalah hari pertama ujian lisan pesantren mereka yang selalu di agendakan lebih awal dari ujian tulis pesantren maupun ujian sekolah. Beberapa menit kemudian, mulailah terdengar suara mereka yang terbiasa menghafal dengan suara keras, dan ada pula yang menutup telinga dan mata mereka, dan berusaha melafalkan setiap kata yang mereka ingat, tidak ketinggalan, seorang santriwati sibuk membulak-balikkan setiap lembaran bukunya, menutupnya, dan membukanya kembali, dia pun terdiam dan memperhatikan teman-temannya yang sangat rajin. Dialah Sani.

Continue reading “Naura Tsani Abdillah”