Catatan Semuth

Enam Belas

Enam belas

Tepatnya abis kuliah teknologi sediaan farmasi nonsteril, sekitar jam 5 aku pulang ke kosan terus siap-siap pergi ke belakang komplek buat nganter temenku beli kebutuhan bulanan, biasalah anak kost. Hehe.. soo.. ba’da sholat magrib, kami langung berangkat ke tujuan, malemnya adem banget. Di perjalanan, kami ngomongin tentang mimpi masing-masing. Dan aku tetap saja antusias sama seseorang yang bakal jadi imamku. Soalnya aku udah ga tertarik lagi sama yang namanya pacaran, Alhamdulillah sekarang udah FREE. Duh ngomongin apaan sih. Haha

“kalo aku, fi.. udah ga mau pacaran, maunya nikah. Halal”

“terus kalo ada yang lamar kamu, kamu bakal langsung nerima?”

“mau tau dia dulu atuh, fi. Ga boleh asal nerima gitu” aku terus aja cerita tentang harapanku di masa depan. Intinya aku merindukan dia yang masih menjadi misteri bagiku. Continue reading “Enam Belas”

Cerita Imut

Cherrymova

stock-footage-writing-diary-in-a-meadowAkhirnya aku memiliki waktu untuk menuliskan ini, sebuah naskah yang berarti curahan hati seorang perempuan yang sedangmenunggu dengan tangan memangku wajahnya. Sebuah hal yang tak terkira hadir di hari pertama, yaitu sebuah perkenalan yang menimbulkan banyak pertanyan yang mendalam, pertanyaan itu tidak hanya timbul darinya, melainkan dari lingkungan, teman-teman bahkan cicak pun menyaksikan hal yang menurut pihak pertama adalah sebuah awal, namun bagiku sebuah lambaian tangan yang membutuhkan sebuah ketegasan.
Selalu akan ada yang pertama untuk semuanya, yang ini pun aku yakini, meskipun membutuhkan waktu yang cukup lama untuk bisa menerima. Dia bisa menguasai semua yang aku suka, dia melakukannya dan itupun membuat mereka ikut meleleh bersamaku. Haha.. apasih. Next ya! Umumnya berlangsung 15 menit, itu paling lama. Lah aku hanya membutuhkan waktu hampir satu jam. Apa apaan ini. Sungguh manis namun aku tidak terlalu menghawatirkannya. Karena aku memikirkan sikap profesionalku selama ini.
Entah berapa hari yang aku habiskan untuk memikirkan ini, aku semakin tertarik meskipun hampir semua perempuan melakukan yang sama dan aku fikir itu hal yang sangat ekstriiiim.. brr. Semoga aku tidak akan pernah melalkukannya. Amin. Kode mungkin yah tapi aku lurus-lurus aja. Jelas. Aku menatap kedepan sebagai seorang perempuan yang haus akan ilmu kefarmasian. Namun setelahnya.. kode itu semakin Nampak, jelas, lugas. Apapun itu. Aku membaca gerak-geriknya. Aku ingin kaburr.. how charming, he is!. I can’t.
1,2,3, 4,5,6,7,8….. blah blah blah.. you’re so cute! They said. Oke he is. Orang yang dikagumi PASTI banyak yang menyukai. Bahkan mengejar dan memberikan banyak kode. Yah baiklah, itu cara mereka, bukan caraku. Caraku hanya memikirkannya dan meminta Allah untuk mengabulkan permintaanku, jika ini baik, aku ingin bersamanya, jika tidak, maka jauhkanlah. Dan sandingkanlah dia dengan orang yang terbaik, untuknya.
dia tersenyum kepadaku, kepada semua orang dengan cara yang sama. Tidak ada yang spesial. Di saat hati senang karena kemarin, sampai tidurku nyenyak karena merasa tenang, di saat berbeda yaitu sore di hari ke-4, semua orang tertawa dan nampak bahagia dengan apa yang terjadi, akupun tersenyum hampir berteriak, karena itu sangat indah. Itu mimpiku, bahkan mimpi milik kebanyakan perempuan saat ini, dia memberikannya.. aku tahu bagaimana rasanya, karena sempat membayangkan. Indah sekali, gumamku. Aku kembali tersenyum dan meneruskan hal yang sempat tertunda beberapa menit. Dengan senyuman. Esoknya, aku letakan kembali apa yang pernah ia beri, meski tidak langsung kepadanya, karena banyak hal yang harus aku lakukan di detik yang sama. Awal baru. Ikhlaskan dan do’akan.

1512565_503985239722266_1909422329_n

Cerita Imut

Tadi Sore

your-smile

Semester ini, banyak yang difikirkan dan banyak yang harus dikerjakan. Pasti.

 

Beberapa jam yang lalu, aku dan teman-teman saling bertukar khayalan tentang masa depan kami, keinginan untuk bekerja, berwirausaha, bahkan berkeluarga setelah lulus nanti, kami memiliki keinginan yang berbeda namun hasil akhirnya adalah sebuah kebahagiaan.

 

“hey… Va, aku mau nanya, tapi jawab jujur ya!” Ziah bertanya kepadaku

 

“oh, iya mangga, mau nanya apa?”

Continue reading “Tadi Sore”